"Siap-siap bagi warga yang tinggal di perbatasan Jagoibabang, Kabupaten Bengkayang. Pembangunan Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) sudah dibahas dalam Forum Koordinasi Kerja Sama Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Malindo) di Jakarta pada November 2007.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalbar Fathan A Rasyid membenarkan hal itu. “Ada dua kesepakatan yang dihasilkan dalam sidang yang berlangsung tiga hari tersebut,” ungkapnya di Pontianak Kamis (26/6).
Dua kesepakatan itu berupa kedua negara sepakat membentuk satu tim teknis sebagai panduan penentuan titik nol pada tanggal yang ditentukan oleh Sekretariat KK Sosek Malindo, kemudian sepakat untuk membangun Customs, Imigration, Quarantine, Security (CIQS) di masing-masing negara.
“Penentuan titik nol ini masih menunggu tindak lanjut dari Sekretariat Sosek Malindo di Jakarta. Survei sudah dilakukan. Ini semua menunggu kepastian dari pusat, karena bentuknya kerja sama antarnegara,” ujar Fathan yang juga Ketua KK Sosek Malindo Kalbar.
Jika mengikuti keinginan masyarakat Kalbar, kata Fathan, lima kawasan yang menjadi Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) secepatnya dibuka secara resmi. Akan tetapi, pembukaan border itu harus melalui persetujuan kedua negara yang berbatasan.
Sementara dua border: Aruk dan Badau pembangunan fisiknya sudah berjalan. Tinggal beberapa bagian yang harus diselesaikan. Untuk perbatasan Jasa di Kabupaten Sintang sedang dibangun jalan akses sepanjang 216 kilometer dari Kota Sintang. Sementara Jagoibabang sudah bagus. “Hanya beberapa kilometer saja yang harus ditingkatkan lagi,” ujar Fathan.
Jalan akses dari Sambas ke Aruk sepanjang 91,8 kilometer dan Putusibau-Nanga Badau sepanjang 168,9 kilometer. “Sebagian sudah aspal. Tapi masih ada juga yang belum. Harapannya jalan akses ini bisa terselesaikan pada 2008. Sehingga pada 2009, targetnya terwujud,” ujarnya. Akan tetapi, kata Fathan, bangunan dan jalan di areal CIQS sudah bisa terselesaikan pada 2008.
Pembangunan jalan akses ke Border Development Centre (BDC) memerlukan dana sekitar Rp739 miliar, yaitu akses ke Aruk (Sambas), Jagoibabang (Bengkayang), Entikong (Sanggau), Jasa (Sintang), dan Nanga Badau (Kapuas Hulu).
Sementara panjang jalan paralel 647,79 km, belum termasuk ruas Badau-Putussibau yang dianggap jalan akses, memerlukan pembiayaan Rp3,47 triliun. (mnk)"
di kutip dari www.pontianakpost.
wa,,,penulis secara peribadi mendukung banget proyek pemerintah ini, dengan begini rakyat-rakyat bengkayang akan lebih mudah ke luar negeri.....walaupun hanya ke kuching Malaysia, yang penting kan luar negeri.
semoga aja cepat jadi, dengan begitu ke malaysia hanya perlu kurang lebih 4 jam, seperti bengkayang ke pontianak.
bravo-bravo bengkayang aja deh.
sampai jumpa.
Saturday, June 28, 2008
Jagoi babang 2009 PPLB siap.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
saya mendukung!
tapi, boleh tahu kapan di bukanya jalan tersebut?
Post a Comment